Karnaval Para Dewa’

Salah satu yang paling menarik dan ditunggu tunggu oleh masyarakat Tionghoa pada umumnya adalah, perakakan yang diiringi atraksi barongsai. Atraksi ini menampilkan orang-orang yang diyakini masyarakat Tionghoa telah dirasuki oleh para dewa dewa. Bahkan, menurut salah satu panitia yang mengiringi perarakan ini, mengungkapkan tahun ini paling banyak para dewa yang hadir.  “Sekitar 20 an ada bang, Ada Dewa Sun-Go Kong, Dewa Kebajikan dan Kebahagiaan,Dewa Mabuk,dan Dewa lainnya. Selain hadir mereka juga diyakini masyarakat Tionghoa pada umumnya, dapat memberikan solusi  atas persoalan seperti soal rezeki, ada juga yang meminta mengobati penyakit anaknya,bahkan banyak masyarakat yang sengaja menanti kan dewa tersebut menghampiri mereka sampai kerumah, Tapi ya jodoh jodoh an juga, artinya kalau memang waktunya ketemu, pasti dikunjungi sekaligus diberikan solusi atas persoalan sesuai kebutuhan mereka”. ungkap salah satu panitia yang enggan disebut kan identitasnya saat diwawancarai.

Kehadiran entitas para dewa hadir melalui perantara tubuh orang-orang yang sudah dipersiapkan dengan upacara do’a maupun ritual sesuai warisan para leluhur. Selain menghibur, perarakan yang diiringi barongsai serta pesta kembang api ini tampak seperti ‘Karnaval Para Dewa’ yang mengunjungi sekaligus berinteraksi  masyarakat khusus nya yang beretnis Tionghoa dan memiliki tempat doa beserta dupa dirumah nya masing-masing, kemudian memberikan solusi terhadap persoalan hidup mereka.

Perayaan Cap Go Meh di Jambi berjalan dengan lancar dan meriah,pesta kembang api pun menjadi bagian penting dipenghujung perarakan yang diikuti ribuan warga Tionghoa untuk merayakan malam terakhir Tahun Baru Imlek 2025/2576 Kongzili.

Reporter: Garuda Sirait