PenjuruNegeri.Com – Kerinci — Kejadian mengejutkan terjadi di kawasan wisata Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi. wisatawan asing yang berkunjung ke destinasi alam unggulan itu kehilangan ban motornya usai mendaki. Namun di balik insiden itu, muncul silang pendapat yang memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan pemerhati wisata alam.
Menurut informasi awal, turis tersebut datang menggunakan sepeda motor. Ketika melintasi jalan menuju pintu rimba, ia tidak berhenti di pos penjagaan seperti prosedur resmi yang berlaku. Disebutkan, kondisi jalan yang rusak dan sulit dilalui menjadi alasan turis tersebut langsung menerobos masuk. Motor miliknya kemudian diparkir secara mandiri di pondok ladang yang berada di pinggir jalan. Namun nahas, saat kembali dari pendakian, ban motor yang ditinggalkan itu telah raib digondol maling.
Kejadian ini lantas menimbulkan sorotan tajam terkait pengawasan di kawasan konservasi tersebut. Muncul dugaan adanya kelalaian petugas pos jaga yang tidak memantau keberadaan pengunjung yang masuk ke kawasan pendakian.
“Salahkan yang menjaga kok tidak mampu menahan dan memberhentikan, kalau memang nekat nerobos kan bisa dikejar. Ini jelas kelalaian penjaga yang tidak memperhatikan pengunjung masuk. Kalau urusan uang kan cepat semua,” ungkap salah seorang warga yang ikut menyoroti kasus ini.
Namun di sisi lain, muncul pula suara dari pihak yang menilai kesalahan utama justru ada pada turis tersebut.
“Menurut informasi, turis itu sebenarnya sudah diarahkan untuk membeli tiket masuk dan parkir motor di kantor penjaga parkir. Ojek juga standby kapan saja diperlukan. Tapi turis itu malah menerobos masuk secara diam-diam dan tidak menuruti peraturan yang ada. Ibaratnya pendaki itu ilegal, bukan resmi,” jelas salah satu pemerhati wisata di Kerinci.
Polemik semakin berkembang ketika ada yang mencoba melihat dari sisi kearifan lokal dan kebiasaan wisatawan asing.
“Jika wisatawan asing, wajarlah menerobos, mungkin karena belum tahu peraturan di sana. Mereka mungkin menganggap bebas keluar-masuk wisata seperti di tempat lain yang terkadang tidak perlu karcis jika hari-hari biasa,” kata seorang netizen.
Namun ada pula yang menduga adanya permainan di balik kejadian ini.
“Rasanya mungkin wisata asing atau turis lokal nekat nerobos. Karena biasanya wisatawan asing sangat menghargai aturan dan budaya Indonesia saat berkunjung. Bisa saja ada oknum setempat yang membolehkan masuk, atau memang benar-benar ada kelalaian petugas di sana,” tambah komentar lain yang viral di media sosial.
Hingga saat ini, pihak pengelola kawasan wisata Gunung Tujuh belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Masyarakat berharap pihak berwenang dapat melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem pengawasan demi kenyamanan serta keamanan seluruh pengunjung ke depan.
Gunung Tujuh sendiri merupakan salah satu ikon wisata unggulan di Jambi, dikenal dengan danau kaldera tertingginya yang memukau. Kejadian seperti ini tentu menjadi catatan serius dalam upaya pengembangan pariwisata Kerinci yang aman, ramah, dan profesional.

Tinggalkan Balasan