PenjuruNegeri.Com – JAMBI – Provinsi Jambi, salah satu paru-paru Sumatra, kini menghadapi tekanan lingkungan yang semakin serius. Dari degradasi hutan yang masif, krisis sampah plastik yang memburuk, hingga dampak perubahan iklim ekstrem, Jambi tidak lepas dari tantangan multidimensi yang kini melanda Indonesia.

Namun di tengah krisis, selalu ada ruang untuk harapan—asal ada sinergi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Degradasi Hutan: Ketika Hijau Berganti Abu

Jambi dikenal dengan kawasan hutan tropisnya, termasuk bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat dan hutan lindung lainnya. Sayangnya, data WALHI dan Auriga menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, Jambi menjadi salah satu provinsi dengan laju kehilangan hutan yang mengkhawatirkan.

Penyebab utamanya adalah ekspansi tambang batu bara, perkebunan sawit, dan konsesi kayu yang menggerus ekosistem kritis hingga tambang emas ilegal. Tak hanya merusak habitat satwa langka seperti harimau sumatra dan gajah, deforestasi juga memperburuk kualitas udara dan meningkatkan risiko banjir bandang.

Sampah Plastik: Ancaman yang Terlihat Tapi Terabaikan

Sungai Batanghari yang membelah Jambi dulu menjadi sumber kehidupan. Kini, sungai tersebut juga menjadi tempat penumpukan ribuan ton sampah plastik tiap tahunnya. Menurut survei lingkungan lokal, hanya sekitar 15% sampah di Jambi yang berhasil didaur ulang.

Meski sejumlah komunitas seperti Bank Sampah Muaro Jambi dan Laskar Hijau mulai gencar mengedukasi warga soal pengelolaan sampah, tetapi tantangannya tetap besar. Dibutuhkan dukungan kebijakan daerah dan fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang memadai.

Perubahan Iklim: Panas Ekstrem dan Banjir Datang Silih Berganti

Warga Kota Jambi dan sekitarnya kini semakin akrab dengan suhu yang menyentuh 37°C dan hujan deras tak menentu. BMKG mencatat peningkatan hari-hari panas ekstrem di wilayah Sumatra bagian tengah selama 2024–2025. Di saat yang sama, banjir juga semakin sering terjadi, bahkan merendam belasan desa di Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat awal tahun ini.