Kondisi ini menuntut adanya perencanaan adaptasi iklim secara lokal: dari sistem peringatan dini, desain kota yang ramah lingkungan, hingga penguatan kapasitas desa dalam menghadapi bencana.
Menuju Transisi Hijau: Peran Kita Semua
Dalam forum multipihak yang digagas Greenpeace awal tahun ini, salah satu poin penting adalah pentingnya shared responsibility. Pemerintah daerah punya peran vital untuk menegakkan hukum terhadap pelaku kerusakan lingkungan, termasuk moratorium izin baru di kawasan rawan.
Sementara itu, sektor swasta dan pelaku industri harus bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan. Kampanye “produsen bertanggung jawab” kini mulai digaungkan di berbagai daerah, termasuk potensi pengadopsian di Jambi.
Yang tak kalah penting, masyarakat sipil dan komunitas lokal—dari petani, pelajar, hingga seniman—perlu terus diberdayakan agar mampu menjaga dan mengadvokasi lingkungannya. Di beberapa kecamatan di Jambi, gerakan tanam pohon dan bersih sungai telah menjadi titik awal.
Jambi Bisa Memimpin Perubahan
Apa yang terjadi di Jambi adalah potret kecil dari masalah besar yang dihadapi Indonesia. Namun justru karena itu, Jambi bisa menjadi titik tolak perubahan. Dengan kombinasi antara penegakan hukum, edukasi lingkungan, penguatan kelembagaan lokal, dan keterlibatan semua pihak—Jambi bisa menjadi contoh transisi hijau di tingkat provinsi.
Hari ini, mungkin kita menghadapi krisis. Tapi besok, jika kita bergerak bersama, Jambi bisa menjadi wajah masa depan Indonesia yang lestari.

Tinggalkan Balasan