PenjuruNegeri.Com – Kerinci — Kabupaten Kerinci kini menghadapi krisis sampah yang semakin mendesak. Dengan volume timbulan sampah mencapai puluhan ribu ton per tahun, pengelolaan sampah di “Bumi Sakti Alam Kerinci” belum optimal. Sampah menumpuk di tepi jalan, saluran irigasi, hingga kawasan wisata, memicu keresahan warga dan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.

Namun, di tengah kondisi darurat ini, muncul secercah harapan. Pemerintah, DPR, dan para relawan kini bahu-membahu memulai langkah strategis untuk mengatasi persoalan sampah di Kerinci.

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat tengah mempercepat pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional berstandar sanitary landfill. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, menegaskan bahwa lahan untuk TPA sudah disiapkan, dan konstruksi didukung APBN agar segera terealisasi.

Selain itu, anggota DPR RI, Rocky Candra, turut berperan mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar memprioritaskan Kerinci.

“Kami sudah sampaikan langsung proposalnya ke pusat. Volume sampah di Kerinci sudah terlalu banyak, dan solusi harus cepat,” tegas Rocky.

Di sisi lain, kepedulian warga dan komunitas peduli lingkungan juga meningkat. Puluhan relawan baru-baru ini turun langsung membersihkan jalur pendakian Gunung Kerinci dan berhasil mengumpulkan hingga 75 kg sampah. Aksi mereka mendapat apresiasi luas di media sosial dan diharapkan menjadi contoh bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil.

Selain itu, di sejumlah desa, warga mulai bergotong-royong membuat tempat pembuangan sementara dan rutin melaksanakan kerja bakti untuk mengurangi tumpukan sampah liar.

Meski sudah ada upaya konkret, masalah pengelolaan sampah di Kerinci belum selesai.
Pemerintah menekankan pentingnya: Pembangunan TPA regional secara cepat dan sesuai standar. Penjadwalan rutin pengangkutan sampah agar tak menumpuk di permukiman warga. Edukasi publik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah.