PenjuruNegeri.Com – JAMBI β Tahun ajaran baru 2025/2026 baru saja dimulai, dan geliat aktivitas pendidikan di Kota Jambi mulai tampak hidup. Hari kedua masuk sekolah kali ini menghadirkan berbagai dinamika menarik, mulai dari penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam penilaian bakat siswa, hingga hadirnya gerakan sosial yang melibatkan para ayah dalam proses pendidikan anak.
π Penilaian Bakat Siswa Gunakan Teknologi AI
Salah satu sorotan datang dari SMA peserta program Sekolah Rakyat Kota Jambi. Sebanyak 100 siswa baru mengikuti asesmen bakat berbasis AI yang dirancang untuk memetakan potensi individu sejak hari-hari awal masa orientasi sekolah.
βKami menggunakan sistem digital dengan AI untuk membaca kecenderungan minat, bakat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Ini bagian dari orientasi 15 hari yang terintegrasi dengan kehidupan asrama dan kurikulum digital,β jelas salah satu pengelola sekolah.
Program ini diharapkan mampu memberikan pendekatan lebih personal dalam proses belajar, sekaligus mempersiapkan siswa untuk adaptasi dengan teknologi di era pendidikan 5.0.
βπ§ Gerakan Ayah Teladan Ramaikan Gerbang Sekolah
Di sisi lain, suasana haru dan hangat menyelimuti beberapa sekolah di Kota Jambi sejak hari pertama masuk sekolah. Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pendidikan menggencarkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang mendorong para ayah untuk turut mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
Wali Kota Jambi, Maulana, mengatakan bahwa peran ayah dalam dunia pendidikan sangat krusial. βKami ingin mendorong para ayah untuk hadir dalam fase penting anak, termasuk di hari-hari awal mereka kembali ke bangku sekolah. Ini bentuk dukungan moral yang sangat dibutuhkan,β ungkapnya.
Gerakan ini masih berlanjut di hari kedua, dengan banyak ayah terlihat masih mendampingi anak mereka sampai ke depan kelas.
π» MPLS Berbasis Digital dan Evaluasi Infrastruktur Pendidikan
Selain itu, beberapa sekolah melanjutkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kedua dengan agenda digitalisasi. Siswa dikenalkan pada platform pembelajaran online, sistem presensi berbasis QR Code, dan pengenalan etika digital.

Tinggalkan Balasan