PenjuruNegeri.Com – MUARO JAMBI Kebakaran hebat melanda Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Muaro Jambi. Sejak 20 Juli lalu, sekitar 250 hektare lahan gambut terbakar hebat. Tim Satgas Karhutla gabungan terus berjibaku di lapangan, baik melalui jalur udara maupun darat.

Lima helikopter dari BNPB dan Polri, termasuk dua unit water bombing, dikerahkan untuk memadamkan api yang menjalar di kedalaman gambut hingga 20 meter. Di darat, lebih dari 100 personel gabungan dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat lokal terus melakukan pemadaman manual, meski terkendala minimnya sumber air dan akses sulit.

“Gambut yang kering dan dalam membuat api sulit padam total, bahkan setelah disiram berkali-kali,” ujar Komandan Posko Satgas.

Data sementara menyebut kerugian lingkungan dan ekonomi bisa mencapai Rp67–90 miliar, termasuk kerusakan ekosistem, pelepasan karbon, dan dampak sosial terhadap masyarakat sekitar. Kebakaran ini juga menyumbang signifikan terhadap polusi udara dan risiko ISPA di wilayah Jambi.

Satgas Karhutla dibentuk sebagai sinergi cepat antara Pemerintah Provinsi, BNPB, BRGM, Manggala Agni, dan aparat keamanan. Pemerintah pusat turut memberi dukungan, termasuk kemungkinan aktivasi modifikasi cuaca bila situasi memburuk.

BRGM dan LSM seperti KKI Warsi telah menetapkan desa ini sebagai prioritas pemulihan 2025.

Investigasi penyebab karhutla sedang dilakukan oleh Polres Muaro Jambi dan Dinas Kehutanan. Jika ditemukan unsur kesengajaan, pelaku dapat dijerat UU Perlindungan Lingkungan dengan ancaman 10 tahun penjara dan denda miliaran rupiah.