PenjuruNegeri.Com – JAMBI – Operasi Patuh Siginjai 2025 yang tengah digelar sejak 14 Juli, mulai menunjukkan hasil signifikan di berbagai wilayah Provinsi Jambi. Operasi yang akan berlangsung hingga 27 Juli ini menyasar pelanggaran lalu lintas prioritas seperti pengendara tanpa helm, pengemudi di bawah umur, hingga pelanggaran dokumen kendaraan.

Di Kota Jambi, Satlantas Polresta telah menindak 18 pelanggar dalam razia di Jalan Kolonel Pol M Taher. Penindakan meliputi pelanggaran STNK, SIM, hingga penahanan motor yang tidak layak jalan.

Sementara itu di Muaro Jambi, pendekatan lebih humanis diterapkan. AKP Yudha Bhara, Kasat Lantas Polres Muaro Jambi, turun langsung memimpin razia di Jalur 2 Sengeti. Ia menjamin profesionalitas anggotanya, bahkan mengimbau masyarakat untuk melaporkan oknum petugas jika ada yang bersikap tidak sesuai. “Kami ingin membangun budaya tertib, bukan sekadar menilang,” ujarnya kepada pelanggar yang dikumpulkan di lokasi razia.

Di sisi lain, dukungan terhadap operasi ini juga datang dari masyarakat sipil, yang menyatakan dukungannya terhadap Operasi Patuh Siginjai. Karna di nilai masih banyaknya kesadaran masyarakat yang masih rendah, dan berharap pendekatan edukatif seperti yang diterapkan Polda Jambi dapat menjadi solusi jangka panjang.

“Kami mendukung razia ini sebagai langkah menyelamatkan nyawa. Edukasi lebih penting dari sekadar hukuman,” ucap masyarakat sipil yang enggan disebut namanya.

Untuk wilayahkabupaten kota lainnya seperti Kabupaten Batanghari, belum ada laporan terbaru terkait penindakan Operasi Patuh yang dapat dihimpun tim redaksi, namun dari hasil Operasi Pekat beberapa bulan lalu, Polres Batanghari mencatat keberhasilan mengungkap 40 kasus dengan 78 pelaku, menunjukkan kesiapan aparat dalam menjaga ketertiban.

Kapolda Jambi menegaskan bahwa seluruh penindakan harus dilaksanakan dengan prinsip 3S: Senyum, Sapa, Salam, serta mengedepankan edukasi. Operasi ini bertujuan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.