PenjuruNegeri.Com – KERINCI — Semangat keagamaan dan pelestarian nilai-nilai Al-Qur’an kembali menggema di Desa Tanjung Tanah, Kabupaten Kerinci. Acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-6, yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Tanjung Tanah Jambi, resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, S.Pd, S.Sos, M.Si, pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, pukul 20.00 WIB, dan disambut antusias oleh warga serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penyelenggara atas konsistensi mereka dalam menyelenggarakan MTQ, yang dinilainya sebagai bentuk nyata pembinaan karakter generasi muda. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai seremoni tahunan semata, tetapi menjadi awal dari pembinaan berkelanjutan bagi para qori dan qoriah muda di Kabupaten Kerinci, khususnya dari Desa Tanjung Tanah.
“Kita ingin kegiatan MTQ ini menjadi motor penggerak lahirnya generasi Qurani yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Wabup Murison juga memberikan pesan khusus kepada panitia pelaksana agar menjunjung tinggi nilai keadilan dalam memberikan penilaian. Kepada para peserta, ia mengimbau agar terus semangat, belajar, dan menjadikan ajang ini sebagai motivasi untuk terus berkembang.
MTQ ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, namun juga ruang silaturahmi antara warga dan mahasiswa perantau. Dukungan dari Pemerintah Desa serta sambutan hangat masyarakat menjadi bukti bahwa kegiatan keagamaan masih menjadi denyut nadi kehidupan sosial di tengah masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Alfarezi Iqbal, mengungkapkan bahwa MTQ ke-6 ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang konsisten dilaksanakan. Ia menekankan bahwa MTQ bukan hanya soal lomba, tetapi juga proses pembentukan mental, keberanian, serta pengembangan bakat generasi muda di bidang keagamaan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan ruang positif bagi anak-anak muda untuk tumbuh dengan nilai-nilai spiritual yang kuat. Ini juga menjadi bentuk pengabdian mahasiswa kepada desa dan masyarakat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan