PenjuruNegeri.Com – KERINCI – Ratusan warga dari Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan sejak kemarin terus melakukan aksi protes dengan menduduki bangunan pintu air milik PLTA Kerinci Merangin Hydro. Aksi ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam dan menjadi bentuk perlawanan terhadap dampak proyek pembangkit listrik tenaga air tersebut yang dinilai telah merugikan warga secara lingkungan dan ekonomi.

Warga mengeluhkan aliran sungai yang dulunya deras dan menjadi sumber utama pengairan sawah kini melemah drastis. Sejak dibangunnya pintu air dan pengalihan aliran sungai oleh pihak PLTA, sawah-sawah di kedua desa itu kekeringan. Kincir air yang biasa digunakan sebagai penggerak air pun tak lagi berfungsi.

“Air sudah tidak bisa sampai ke sawah. Kincir air mati total. Kami tidak bisa bertani seperti dulu,” ungkap salah satu warga yang ikut dalam aksi.

Selain petani, masyarakat yang menggantungkan hidup dari mencari ikan di sungai pun terkena dampaknya. Debit air yang berkurang drastis menyebabkan berkurangnya habitat ikan, membuat hasil tangkapan harian warga menurun drastis.

Kompensasi Ditolak, Warga Tuntut Solusi Jangka Panjang

Pihak PLTA disebut telah memberikan kompensasi kepada sebagian kecil kepala keluarga dari dua desa. Namun, mayoritas warga menilai kompensasi tersebut tidak sebanding dengan kerugian jangka panjang yang akan mereka alami.

“Bukan soal uang semata. Kami butuh solusi yang menyeluruh, bukan hanya ganti rugi sementara. Kalau air tidak kembali, kami tidak bisa hidup,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

Warga berharap adanya langkah nyata dari pemerintah dan pihak PLTA untuk menangani dampak sosial dan lingkungan yang timbul akibat proyek tersebut. Mereka menegaskan tidak akan memberikan akses operasional kepada PLTA di wilayah desa sebelum tuntutan mereka dipenuhi.

Desakan Dialog Terbuka

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLTA terkait aksi tersebut. Sementara warga mendesak agar segera digelar dialog terbuka yang melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak pengelola proyek untuk mencari jalan keluar bersama.