PenjuruNegeri.Com – Jakarta – Pasar emas kembali memanas! Harga emas Antam melonjak Rp 16.000 menjadi Rp 1.959.000/gram, memicu optimisme pelaku pasar bahwa logam mulia ini akan menembus Rp 2 juta/gram sebelum pergantian tahun.

Kenaikan tak hanya terjadi di Antam. Platform seperti Lakuemas mencatat harga jual Rp 1.816.000/gram (naik Rp 5.000), sedangkan di Pegadaian, harga emas UBS justru naik, namun Galeri24 dan Antam sedikit terkoreksi.

Rincian harga emas Antam hari ini:

  • 0,5 g: Rp 1.029.500
  • 1 g: Rp 1.959.000
  • 5 g: Rp 9.570.000
  • 100 g: Rp 190.112.000
    Harga buyback juga naik ke Rp 1.805.000/gram.

Prediksi: Bisa Meledak ke Rp 2 Juta/Gram

Survei Reuters terhadap 40 analis memproyeksikan harga emas global mencapai US$3.220/oz tahun ini, dengan potensi US$3.400–4.000/oz pada 2026 jika ketegangan geopolitik memanas. Goldman Sachs bahkan memprediksi akhir 2025 bisa tembus US$3.700/oz, skenario ekstremnya US$3.880/oz.

JP Morgan seirama, menyebut peluang ke US$4.000/oz cukup besar jika resesi global terjadi. Secara lokal, Indodax menyebut harga emas Antam berpotensi tembus Rp 2 juta/gram sebelum 2025 berakhir.

Kapan Saat Terbaik Beli atau Jual?

Pakar menyarankan strategi DCA (Dollar Cost Averaging), yaitu membeli emas secara rutin tiap minggu atau bulan untuk mengurangi risiko fluktuasi harga.

Bagi trader jangka pendek, harga emas dianggap menarik untuk dibeli jika turun mendekati Rp 1,880,000/gram, dan dilepas saat mendekati Rp 2 juta/gram.
Jika krisis global atau resesi terjadi dan harga menembus US$3.700–4.000/oz, momen tersebut bisa menjadi waktu emas untuk menjual.

Pasar emas saat ini sedang dalam tren positif. Lonjakan harga hari ini mengirim sinyal kuat bahwa target Rp 2 juta/gram semakin dekat. Bagi investor, pilihan strategi yang tepat akan menentukan seberapa manis hasil yang didapat dari kilau logam mulia ini.