PenjuruNegeri.Com – JAMBI – Universitas Negeri Jambi (UNJA) menutup Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 dengan torehan sejarah: empat rekor MURI sekaligus. Namun yang menarik, capaian ini bukan sekadar unjuk kebolehan, melainkan pesan kuat tentang keseriusan kampus membentengi generasi muda dari bahaya investasi bodong, pinjaman online ilegal, hingga judi daring yang kian marak.
Di Lapangan Serba Guna Mendalo, Senin (25/8), lebih dari 10 ribu mahasiswa baru bersatu dalam deklarasi anti praktik ilegal digital. Tak hanya itu, mereka juga memecahkan rekor unggahan video edukasi anti-judi daring di TikTok, pembukaan rekening reksa dana terbanyak, serta aktivasi QRIS serentak lewat aplikasi Livin by Mandiri.
“Ini adalah bentuk nyata peran kampus dalam membangun benteng moral sekaligus literasi finansial mahasiswa. Jadi bukan hanya orientasi kampus, tapi orientasi hidup yang sehat di era digital,” ujar Rektor UNJA, Prof. Drs. H. Helmi, Ph.D.
Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, yang hadir dalam acara, menyebut pencapaian ini bukan hanya kebanggaan universitas, tetapi juga sebuah gerakan kolektif yang dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di Indonesia.
Rekor yang Berisi Nilai, Bukan Angka Semata
Empat rekor MURI yang berhasil diraih UNJA adalah:
- Deklarasi Multi Pihak Anti Investasi Bodong, Pinjaman Ilegal, dan Judi Daring dengan jumlah peserta terbanyak.
- Unggahan Video TikTok Anti Judi Daring Terbanyak, lebih dari 8 ribu konten edukatif.
- Aktivasi QRIS Serentak Terbanyak lewat aplikasi Livin by Mandiri.
- Pembukaan Rekening Reksadana Terbanyak, mencapai 5.928 rekening.
Jika di banyak tempat PKKMB identik dengan perploncoan, UNJA justru mengemasnya sebagai ruang pembelajaran praktis: mahasiswa diajak paham risiko judi online, mengenal instrumen investasi legal, sekaligus dilatih literasi digital.
Generasi Baru, Tantangan Baru
Fenomena judi daring dan investasi bodong kini telah menjadi “penyakit digital” yang merambah anak muda. Data Kemenkominfo menyebut, jutaan situs judi online aktif setiap tahun. Di sinilah UNJA memilih berdiri di garis depan, melibatkan mahasiswa baru untuk menyatakan sikap tegas sejak hari pertama mereka menjejak kampus.
“Mahasiswa bukan hanya cerdas di kelas, tapi juga harus tahan dari jebakan dunia maya. Itulah makna sebenarnya dari rekor ini,” kata salah seorang mahasiswa baru, Nadia Putri, seusai acara.
