Situasi ini membuat warga semakin frustrasi. “Kalau negara diam, kami yang akan menjaga tanah dan udara kami sendiri!” ujar seorang ibu rumah tangga yang ikut blokade.
Kisruh ini menjadi cermin peliknya tata kelola batubara di Jambi: tarik ulur kepentingan ekonomi, aturan tata ruang yang tumpang tindih, dan hak hidup masyarakat yang terancam.
Pertanyaannya kini: Apakah pemerintah akan berpihak pada rakyat kecil yang mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan, atau pada investasi yang menjanjikan keuntungan besar?
Sementara jawaban belum datang, jalan nasional tetap menjadi arena perlawanan warga.

Halaman