“Secara struktural memang Kepala Puskesmas, tapi secara fungsional tetap dokter gigi. Itu yang menjadi dasar penugasan,” terangnya.
Namun fakta di lapangan mengungkap realitas yang lebih kompleks. Di Puskesmas Tenam hanya ada dua dokter gigi, satu di antaranya juga memegang jabatan Kepala Puskesmas. Di Puskesmas Muara Bulian, hanya satu dokter gigi melayani delapan wilayah: empat desa dan empat kelurahan.
Lebih dari itu, data menunjukkan ada setidaknya empat Kepala Puskesmas di Batang Hari yang merangkap sebagai dokter gigi. Fenomena ini memperlihatkan ketimpangan distribusi tenaga medis, khususnya di bidang kesehatan gigi — layanan yang selama ini sering diposisikan sebagai sekunder, padahal sangat penting untuk kesehatan menyeluruh.
Situasi ini menjadi cerminan bagaimana lemahnya sistem penempatan dan distribusi tenaga medis di daerah. Jika tidak segera ditangani, kekecewaan masyarakat seperti yang dirasakan Ani akan terus berulang — dan rasa percaya pada layanan publik pun kian tergerus.

Tinggalkan Balasan