Penjurunegeri.Com – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan target ambisius: Indonesia bebas sampah sepenuhnya sebelum 2029. Program besar ini kini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Untuk mempercepat realisasi, Prabowo menunjuk Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin Satuan Tugas Percepatan Pengelolaan Sampah Nasional yang melibatkan sejumlah kementerian strategis, mulai dari KLHK, PUPR, hingga Kementerian Investasi.
Langkah konkret pun disiapkan, mulai dari penutupan 343 tempat pembuangan akhir (TPA) terbuka, pembangunan sanitary landfill, hingga penerapan teknologi modern seperti Refuse Derived Fuel (RDF), Black Soldier Fly (BSF), dan PLTSA (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Namun, kunci utama keberhasilan ada di daerah. Tantangan terbesar meliputi keterbatasan anggaran, minimnya SDM terlatih, rendahnya kesadaran masyarakat, serta koordinasi antar instansi daerah.
Meski berat, keberhasilan program ini diyakini mampu membuka lapangan kerja baru, memperbaiki kualitas lingkungan, dan menciptakan kota serta desa yang lebih sehat.
Prabowo juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini dengan memasukkan materi pengelolaan sampah ke dalam kurikulum sekolah.
“Jika daerah bergerak cepat, target nasional bisa tercapai lebih awal,” ujar AHY.
Kini, Indonesia dihadapkan pada pilihan besar: sukses bersih dari sampah atau kembali terjebak dalam tumpukan masalah lama.

Tinggalkan Balasan